TELUSUR JEJAK SEJARAH KOTA SALATIGA 2023


       

                                        BENTENG HOCK TELUSUR SEJARAH KOTA SALATIGA2023


Banteng hock merupakan salah satu bangunan militer belanda, yang terletak dikota salatiga jawa tenerh begitu kokoh pada zaman pemerintahan kolonial belanda, jadi kota salatiga ini adalah salah satu kota yang memiliki banyak gedung bersejarah atau peninggalan masa colonial belanda tersebut contohnya seperti seperti sendantja seperti b markas polisi. Jadi gedung banteng hock ini terletak di jalan diponegoro kota Salatiga jawa tenerh, bangunan tersebut ini. Bangunan yang dibawahnya dibuat dari batu, dan memiliki pintu dan jendela yang lebarnya ketinggian pintunnya sekitar 6meter dan jendelanya 3 meter. Dan dibagian belakangnya ada terdapat bunker dan dulunya dijadikan tinggalnya personil.

Dan gedung banteng hock sekarang ini dikelola menjadi kantor Satlantas/ poldres kota salatiga jawa tenerh dan dimana dibagian belakang dan bagian depan halamanya begitu luas. Dan halaman tersebut biasa digunakan untuk barang bukti kecelakaan contohnya seperti ketabrakan melalui mobil, dan motor, Benteng Hock semakin terasa karena suasananya sangat sunyi, nyaris tak terdengar perbincangan di antara petugas. Satu-satunya yang terus bersuara adalah radio komunikasi yang berada di ruang piket. Di gedung yang termasuk cagar budaya ini, tidak ditemui literatur yang mampu menjelaskan sejarah panjangnya. Artinya, bila ingin mengetahui detail keberadaannya ya harus menyigi tempat lain.Banteng hock ini pada zaman colonial belanda difungsikan oleh VOC untuk memeram pasukan militer yang setiap hari siap digerakan untuk segalah bentuk gangguan atau ancaman dari luar. Entah dengan pertimbangan apa saja belakangan keberadaan banteng hock tersebut diabaikan pihak colonial belanda memasuki tahun 1925, dan terjadi perang melawan pangeran diponegoro dan menguras dana dan mengakibatkan ribuan tentara belanda banyak dibunuh oleh pangeran diponegoro yang legendaris tersebut rupanya dan

memulai banteng yang baru. Di mana, di tahun 1700-an, Salatiga dianggap sangat strategis bagi Vereenigde Oostindische Cimpagnie (VOC) yang merupakan perusahaan dagang penjajah. Terkait hal tersebut, di tahun 1746 dibangunlah Benteng Fort De Hersteller. Konon, nama De Hersteller merupakan nama kapal yang dipergunakan Gustaaf Willem Barin van Imhoff untuk berlayar dari Belanda menuju Batavia tahun 1742. Jadi kota salatiga ini merupakan kota militer dan bagaimanapun memerlukan banteng untuk jadikan markas ancaman pemberontakan setiap saat bisa meletus. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya lokasi Jalan Diponegoro dipilih. Alasannya, jalan ini dulunya bernama Jalan Toentang yang merupakan kawasan hunian bangsa Eropa.Pada zaman itu, orang pribumi diharamkan memiliki rumah di Jalan Toentang. Menempati Lahan Yang Luas, berada di kawasan elite, dibangunlah markas temptara dengan desain terdiri atas bangunan induk, kanan-kirinya berupa bangunan mirip sayap berjendela kiss-kiss. Karena arsiteknya adalah orang Belanda bernama Hock, akhirnya bangunan tersebut diberi nama Benteng Hock. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya di tahun 1947, setelah Belanda ngacir ke negerinya, benteng ini dijadikan kantor polisi dan sekarang menjadi kantor Satlantas/Polres Salatiga Jawa Tengah. Kendati di tangan polisi Benteng Hock lumayan terawat, bagian sayapnya yang berupa jendelajendela besar telah raibnya kusen-kusennya. Sementara untuk gedung utama, relatif utuh.Tambahan bangunan yang ada sama sekali tak mengusik bangunan utamanya, sehingga kesan garangnya masih terlihat. Itulah penelusuran tentang Benteng Hock yang pernah berjaya di masa lalu. Bila ingin melongoknya, silakan bertandang kapan pun. Jangan Khawatir Dengan Adanya Peringatan Tertulis Dilarang Masuk, Abaikan Saja  gedung kuno tersebut layak

 

 



 

Comentarios